Selasa, 06 Oktober 2009

Membuat Animasi

Pendahuluan

Pada bab ini akan diuraikan cara mendesain kartun dengan menjabarkan proses produksi, pembangunan cerita, merencanakan animasi, mendesain karakter, membuat model, membuat layout, membuat animasi, dan memasukkan suara.

Mendesain Kebutuhan Animasi Kartun

Animasi kartun yang akan didesain ini akan ditampilkan dalam bentuk web atau komputer. Pemilihan media tampilnya kartun akan mempengaruhi dari bentuk desain kartun yang akan dibuat. Terdapat dua media yang saat ini berpengaruh besar yakni media televisi dan komputer. Pada media televisi, kendala yang dihadapi adalah setiap negara memiliki sistem televisi yang berbeda, dan tidak ada standar umum yang ditetapkan bersama. Kondisi ini menyebabkan media video yang dihasilkan oleh setiap negara susah untuk ditransfer. Contohnya video tape yang dibuat Amerika tidak dapat diputar di Korea ataupun Inggris. Ketidaknyamanan ini disebabkan kondisi politik yang ada dalam negara tersebut, yang bertujuan untuk menghindari pertukaran informasi dengan cepat yang akan mempengaruhi pandangan, ide maupun gagasan baru dari setiap negara. Tetapi kondisi ini mulai berubah pada saat internet sudah dapat menjangkau negara di seluruh dunia. Digital video tidak memiliki batasan, yang didesain dengan kualitas dan ukuran yang mampu menghantarkan informasi ke hadapan penggunanya. Format digital video ini dapat saja disimpan dalam bentuk CD-ROM, DVD, ataupun dalam bentuk file yang dapat di download dari internet.
Beberapa sistem televisi yang digunakan umum di seluruh negara adalah:

a. NTSC System
NTSC (National Television System Committee) merupakan sistem milik Amerika Serikat
dengan lebar layar 525 baris, 30 fps, digunakan di negara Kanada, Greenland, Mexico, Kuba, Jepang, Philipina, Puerto Rico dan beberapa negara di Amerika Selatan.

b. PAL dan SECAM System
Banyak negara yang menggunakan kedua sistem ini yakni PAL (Phase Alternating Line) atau SECAM (Sequential Color and Memory). Kedua sistem ini memiliki lebar layar 625 baris, dengan penggunaan 25 fps.

c. HDTV
HDTV (High Definition Television) adalah standar internasional baru untuk dunia televisi. HDTV dapat digunakan dalam 1.125 baris.

b. Sinopsis
Animasi kartun yang dibuat ini berjudul “Wanita Jagoan Cun Lee” menceritakan aksi dari seorang pendekar wanita yang menunjukkan kehebatan ilmu beladirinya. Pada aksi pertama Cun Lee (nama tokoh kartunnya) melakukan tendangan maut, dan kemudian secara beruntun dia mengeluarkan ilmu tenaga dalamnya menggunakan tangan kirinya disertai dengan efek suara ilmu yang telah dikeluarkannya.

c. Membuat Storyboard
Storyboard adalah rancangan dasar dalam menciptakan suatu animasi kartun. Bentuknya menyerupai halaman komik. Halaman yang dibangun dalam storyboard ini akan memandu kartunis dan animator dalam membuat gambar dan animasinya. Pada animasi kartun yang dibuat ini gambar yang dihasilkan merupakan hasil scanning dari buku komik.

d. Membuat Latar Belakang
Penggunaan latar belakang dalam animasi kartun merupakan bagian penting dalam keberhasilan animasi kartun itu sendiri yang memperkuat kesan yang ingin ditonjolkan. Pemilihan latar belakang harus tepat pada tujuannya dan sesuai dengan waktunya (suasana yang ingin diciptakan). Latar belakang ini juga jangan bersifat kaku yang selalu menampilkan latar belakang seperti kota, gunung, hutan dan lainnya,
tetapi juga perlu ditambahkan efek-efek khusus yang memperkuat tokoh utama.
Pada animasi kartun yang akan dibuat ini, latar belakang yang ditampilkan nanti adalah wajah tokoh yakni Cun Lee, yang ditampilkan dengan ukuran besar.
Tujuannya adalah untuk memperkuat tokoh utama karena animasi kartun ini berdurasi singkat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar